Nah dari faktor-faktor diatas membuat sistem pencernaan kita tidak sehat atau bahkan bisa menjadi penyakit, seperti uraian dibawah ini: 1. Parotitis Parotitis disebapkan oleh virus yang menyerang kelenjar ludah sehingga bengkak dan membesar. Penyebap parotitis adalah kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin c 2.
kelainanpenyakit pada sistem hormon dan penyebabnya adalah. Question from @randimartin1607 - Biologi. kelainan penyakit pada sistem hormon dan penyebabnya adalah. Question from @randimartin1607 - Biologi. Search. Articles Register ; Kerjakan semua pertanyaan di bawah ini dengan benar beserta penjelasannya! 1. Apa saja unsur-unsur cuaca?
Adabanyak kelainan atau penyakit yang terjadi akibat kekurangan atau kelebihan sekresi hormone, misalnya: 1. Penyakit Addison Penyakit Addison ini terjadi karena sekresi yang berkurang dari glukokortikoid. Hal ini dapat terjadi misalnya karena kelenjar adrenal terkena infeksi atau disebabkan oleh autoimun. 2. Sindrom Cushing
Kelainanatau gangguan yang terjadi pada ginjal adalah. a. Batu ginjal dan glukosuria b. Batu ginjal dan hepatitis Urutan proses pembentukan urine yang benar adalah . A. filtrasi - reabsorpsi - augmentasi Kekurangan hormon antidiuretika akan menyebabkan penyakit a. diabetes insipidus b. diabetes mellitus c. batu ginjal d
Penyakitpada sistem reproduksi bisa menyerang pria dan wanita. Penyakit ini bisa disebabkan oleh infeksi, peradangan, kelainan genetik, gangguan hormon, bahkan kanker. Penyakit yang menyerang sistem reproduksi ini berpeluang tinggi untuk menyebabkan masalah kesuburan. Sistem reproduksi pria dan wanita memiliki keunikan tersendiri.
3 HIV / AIDS adalah masalah kegagalan sistem kekebalan tubuh yang serius, yang merupakan penyebab terbanyak kematian di seluruh dunia. AIDS akan terjadi pada tahap akhir dari perkembangan HIV, dan menyebabkan sistem kekebalan tubuh gagal total - dan setelah itu kesehatan penderita akan memburuk perlahan-lahan.
E79e7. Halodoc, Jakarta - Sistem endokrin memiliki fungsi utama untuk menghasilkan hormon, suatu sinyal kimia yang dikeluarkan melalui aliran darah. Adanya hormon membantu tubuh untuk menyelaraskan dan mengatur berbagai fungsinya, termasuk pernapasan, nafsu makan, keseimbangan cairan, berat badan, hingga masalah pertumbuhan. Gangguan sistem endokrin terjadi ketika ada masalah pada jaringan sistem endokrin ini. Penyebabnya bisa karena ketidakseimbangan hormon, sehingga kelenjar hanya menghasilkan sedikit hormon atau terlalu banyak. Bisa juga karena muncul luka akibat tumor atau bintil yang menyerang sistem endokrin, sehingga memengaruhi kadar hormon, tetapi bisa juga tidak berpengaruh. Penyakit yang Memicu Gangguan Sistem Endokrin Ternyata, ada beberapa penyakit yang memicu terjadinya gangguan sistem endokrin. Setiap penyakit yang berpengaruh tentu menimbulkan gejala yang berbeda. Lalu, apa saja jenis penyakit tersebut? Diabetes Ini adalah gangguan sistem endokrin yang paling sering ditemui. Diabetes melitus terjadi karena pankreas tidak mampu menghasilkan insulin yang cukup, tetapi bisa juga karena tubuh tidak mampu menggunakan insulin tersebut dengan optimal. Gejala dari kelainan ini termasuk mual dan muntah, merasa lapar dan haus berlebihan, sering buang air kecil tubuh mudah lelah, berubahnya penglihatan, dan berat badan yang naik atau turun tanpa alasan yang jelas. Baca juga Cegah Gangguan Sistem Endokrin dengan 6 Cara Ini Akromegali Akromegali terjadi ketika kelenjar pituitari membuat hormon pertumbuhan dalam jumlah berlebihan. Tentu saja, akibatnya adalah pertumbuhan yang tidak terkendali, terutama pada bagian tangan dan kaki. Gejalanya termasuk nyeri pada sendi dan tubuh, sakit kepala, tubuh lemah dan lelah, perubahan pada struktur muka, masalah penglihatan, gangguan tidur, disfungsi seksual, dan pertumbuhan kartilago dan tulang, serta penebalan kulit yang berlebihan. Penyakit Addison Penyakit Addison terjadi karena penurunan produksi aldosteron dan kortisol karena kelenjar adrenal mengalami kerusakan. Gejalanya termasuk depresi, diare, tekanan darah rendah, selalu ingin mengonsumsi garam, berat badan menurun, hiperpigmentasi pada kulit, hipoglikemia, terlewatnya periode menstruasi pada wanita, mual yang bisa disertai muntah atau tidak, dan tubuh lemah dan lelah. Tentu saja, kelainan yang satu dengan yang lainnya mungkin memiliki gejala yang mirip, terlebih tubuh yang mudah lelah dan lemah. Oleh karena itu, kamu tidak boleh menyepelekannya, dan segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Buat janji saja dengan dokter melalui aplikasi Halodoc di rumah sakit terdekat sehingga penanganan bisa kamu dapatkan lebih cepat. Baca juga Waspada, Ini 6 Komplikasi Gangguan Sistem Endokrin Sindrom Cushing Sindrom ini terjadi karena produksi kortisol yang berlebihan yang turut dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Gejalanya berupa haus berkepanjangan, sering buang air kecil, hiperglikemia, hipertensi, osteoporosis, perubahan mood yang signifikan, tubuh lemah dan lelah, wajah berubah menjadi bundar, dan obesitas yang menyerang bagian tubuh atas saja. Penyakit Graves Kelainan ini termasuk jenis hipertiroidisme yang berpengaruh pada produksi hormon tiroid. Gejala penyakit graves termasuk mata yang menonjol, diare, perubahan suasana hati yang cepat, mudah marah, tremor, terjadi penurunan berat badan, detak jantung berdebar dan tidak teratur, pembesaran pada kelenjar tiroid, intoleran terhadap panas, dan kulit yang mengalami penebalan dan perubahan warna pada area betis. Baca juga Sistem Endokrin Alami Gangguan, Ini Dua Penyebabnya Jika mengalami salah satu dari gejala penyakit di atas, jangan biarkan dan segera tangani ke dokter agar mendapatkan pengobatan yang tepat. Referensi WebMD. Diakses pada 2019. Endocrine Disorders. Health Grades. Diakses pada 2019. Endocrine Disorders. Livescience. Diakses pada 2019. Endocrine System Facts, Function, and Diseases.
1. Hipertiroidisme Hipertiroidisme terjadi bila kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroksin. Hormon tiroksin berperan dalam mengatur berat badan, tingkat energi, suhu tubuh, serta metabolisme lemak dan karbohidrat. Hipotiroidisme dapat mempercepat metabolisme tubuh. Alhasil, orang-orang yang memiliki kondisi ini biasanya akan mengalami penurunan berat badan yang tidak disengaja atau detak jantung yang cepat atau tidak teratur. Beberapa gejala lainnya termasuk jantung berdebar, cemas, mudah gugup, gemetar halus pada tangan, serta meningkatnya sensitivitas tubuh terhadap panas. 2. Hipotiroidisme Berbeda dengan hipertiroidisme, hipotiroidisme merupakan suatu kondisi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon yang cukup. Pada awalnya, gejala dari gangguan hormon ini mungkin tidak terasa. Namun, tanda-tandanya akan berkembang dengan perlahan dan bisa memakan waktu hingga bertahun-tahun. Gejala awal meliputi mudah lelah, sembelit, naik berat badan, dan wajah bengkak. Seiring waktu, hipotiroidisme yang tidak diobati dapat menyebabkan obesitas, nyeri sendi, masalah kesuburan, dan penyakit jantung. 3. Sindrom ovarium polikistik PCOS Menstruasi sering tidak teratur? Bisa jadi ini merupakan tanda PCOS. PCOS atau sindrom ovarium polikistik merupakan kondisi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon reproduksi. Normalnya, ovarium akan melepaskan sel telur setiap bulan sebagai bagian dari siklus menstruasi yang sehat. Ketika terjadi PCOS, sel telur tidak berkembang atau tidak dilepaskan selama ovulasi sebagaimana mestinya. Kebanyakan perempuan didiagnosis PCOS di antara usia 20-an dan 30-an. Meski demikian, kondisi ini dapat terjadi pada usia berapa pun setelah pubertas. 4. Diabetes Diabetes merupakan salah satu penyakit akibat gangguan hormon yang paling umum di seluruh dunia. Penyakit ini terjadi karena pankreas tidak menghasilkan hormon insulin yang cukup atau sel tubuh tidak lagi merespons insulin dengan baik. Insulin membantu memindahkan gula dari darah ke dalam sel. Begitu berada di dalam sel, gula diubah menjadi energi untuk digunakan atau disimpan di kemudian hari. Bila jumlah insulin terlalu sedikit atau sel tubuh tidak mampu merespons insulin sebagaimana mestinya, gula akan menumpuk dalam darah. Selain faktor keturunan, diabetes juga bisa dipicu dari kebiasaan sehari-hari, seperti gaya hidup yang kurang aktif atau konsumsi makanan yang tinggi lemak dan gula. 5. Sindrom Cushing Sindrom Cushing merupakan kondisi ketika tubuh memproduksi terlalu banyak hormon kortisol dalam jangka waktu yang lama. Kortisol juga dikenal dengan sebutan hormon stres karena tugasnya yang membantu tubuh dalam merespons stres. Gejala sindrom Cushing akan terlihat lebih jelas pada orang-orang yang sudah terlalu lama memiliki kadar kortisol tinggi. Beberapa gejalanya yaitu penambahan berat badan, bentuk wajah yang bulat, peningkatan lemak di sekitar pangkal leher, dan adanya punuk lemak di bahu. Pada anak-anak, sindrom Cushing bisa menyebabkan obesitas dan pertumbuhan yang lebih lambat daripada anak-anak sebayanya. 6. Penyakit Addison Penyakit Addison merupakan kondisi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan hormon kortisol dan aldosteron yang cukup. Kondisi ini terjadi karena sistem imun malah menyerang bagian luar kelenjar adrenal, tempat produksi hormon kortisol dan aldosteron. Jika kortisol membantu tubuh merespons stres, aldosteron berfungsi mengatur keseimbangan natrium dan kalium dalam darah. Nantinya, mekanisme ini berpengaruh pada jumlah urine yang dikeluarkan ginjal. Gejala penyakit Addison dapat meliputi sakit perut, perubahan siklus menstruasi yang tidak normal, mengidam makanan asin, dehidrasi, mudah marah, dan tekanan darah yang rendah. 7. Hipopituitarisme Hipopituitarisme timbul ketika fungsi kelenjar pituitari terganggu. Padahal, kelenjar pituitari berperan penting dalam pembentukan banyak jenis hormon. Akibatnya, produksi hormon jadi terhambat. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari berfungsi untuk membantu pertumbuhan tulang dan jaringan, mengatur kerja kelenjar penghasil hormon lainnya, serta mendorong perkembangan reproduksi seksual. Saat fungsi hormon pituitari mengalami gangguan, akan muncul berbagai dampak pada tubuh. Beberapa contohnya yaitu terganggunya fungsi reproduksi, stunting pada anak, dan energi yang berkurang. 8. Gigantisme Gigantisme merupakan pertumbuhan tubuh yang abnormal akibat produksi hormon pertumbuhan yang berlebihan pada masa kanak-kanak. Gejala utama dari gigantisme yakni perawakan tubuh yang besar. Peningkatan tinggi badan anak juga lebih pesat dibandingkan teman-teman sebayanya. Selain itu, gigantisme dapat menyebabkan keterlambatan pubertas, pembesaran ukuran tangan dan kaki, perubahan fitur wajah, pendalaman suara pada laki-laki, serta masalah kulit berminyak. Bagaimana cara mendiagnosis dan mengobati gangguan hormon? Gangguan hormon cukup sulit dideteksi, sebab gejalanya seringkali menyerupai gejala penyakit lainnya. Untuk itu, dokter akan melakukan pemeriksaan khusus, salah satunya dengan tes hormon. Pemeriksaan hormon dapat meliputi uji stimulasi dan supresi. Dalam prosedur ini, dokter akan memberikan hormon dan zat lain yang dapat merangsang atau menghentikan produksi hormon tertentu. Dari hasil pemeriksaan, dokter dapat melihat bagaimana tubuh Anda merespons zat tersebut serta mengetahui ada-tidaknya kelainan pada kelenjar hormon. Terkadang, dokter juga melakukan pemeriksaan lain seperti CT scan, MRI, tes genetik, atau tes darah guna mengetahui kemungkinan tumor atau kanker. Bila perlu, tes urine akan dilakukan untuk memastikan bahwa gejala bukan disebabkan oleh kondisi lain, seperti infeksi atau masalah ginjal. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Anda memiliki gangguan hormon, dokter akan memberikan rencana perawatan yang sesuai dengan kondisi dan tingkat keparahannya. Perawatan dapat meliputi pemberian suplemen penambah hormon untuk mengembalikan kadar hormon tertentu atau obat penekan hormon untuk menghentikan produksi hormon yang berlebihan. Gangguan hormon juga bisa diatasi dengan prosedur operasi. Namun, operasi baru akan dilakukan ketika dokter mencurigai adanya kanker atau jika obat-obatan sebelumnya tidak berhasil memperbaiki kondisi Anda. Untuk pertanyaan atau informasi lebih lanjut seputar gangguan hormon, konsultasikan kepada dokter.
Jakarta Penyebab prostat usia muda seolah tidak bisa terjadi. Padahal risikonya tetap ada meskipun lebih banyak pria usia 50 tahun ke atas yang mengalaminya. Gangguan prostat merupakan kondisi di mana terdapat kelainan pada organ prostat. Keturunan, riwayat penyakit keluarga, dan gaya hidup merupakan penyebab prostat usia muda yang paling umum. Nah, penyakit prostat yang paling sering menyerang pria adalah Benign Prostatic Hyperplasia atau biasa disingkat sebagai BPH. Kenali Gejala Prostat, Penyebab dan Cara Pencegahannya Penyebab Prostat dan Pencegahannya yang Tepat, Kenali Sebelum Terlambat Penyebab Kanker Prostat, Gejala, Pencegahan, dan Pengobatannya Menurut data, 50 persen laki-laki akan mengalami BPH pada usia 50 tahun atau lebih. Sementara pada usia 85 tahun, jumlah persentase tersebut akan naik hingga 90 persen. Di sini pentingnya mengetahui penyebab prostat usia muda, agar gangguan prostat bisa dicegah dan tak dialami di kemudian hari. Berikut ulas penyebab prostat usia muda dari berbagai sumber, Rabu 7/7/2021.Mengenal ProstatProstat merupakan kelenjar pada sistem reproduksi pria yang membungkus saluran kemih atau uretra. Ukuran prostat normalnya sebesar biji kenari dan akan semakin besar seiring bertambahnya usia. Jika prostat terlalu besar atau mengalami masalah, maka dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Kelenjar prostat ini memiliki fungsi untuk mengeluarkan campuran cairan dan enzim yang diperlukan oleh sperma agar tetap sehat. Ketika pria mencapai usia pubertas, kelenjar prostat mulai membuat cairan mani. Menurut data WHO, kanker prostat adalah kasus kanker paling umum urutan kedua pada pria. Di Indonesia sendiri, kanker prostat menempati urutan ke-5 sebagai jenis kanker terbanyak, pria usia 70 hingga 79 tahun merupakan kelompok terbanyak yang menderia penyakit ini. Tak cuma kanker prostat yang patut diwaspadai. Akan tetapi, ada pembengkakan kelenjar prostat yang mengakibatkan penyempitan saluran kemih dan peradangan ataupun pembengkakan pada kelenjar prostat. Ketiga masalah prostat tersebut berisiko terjadi di usia muda bagi Prostat Usia Muda yang Benign Prostatic Hyperplastia BPHPenyebab prostat usia muda ini adalah pembesaran kelenjar prostat yang mengakibatkan penyempitan pada saluran kemih. Kondisi tersebutlah yang bisa menjadi penyebab prostat usia muda, terutama Benign Prostatic Hyperplastia yang membuat adanya penebalan di otot kandung kemih. BPH semakin lama akan membuat dinding kandung kemih akan melemah. Hal ini bisa membuat penderita prostat kesulitan saat buang air kecil. Selain itu, perubahan testosteron menjadi dehidrostestosteron atau DHT pada sel prostat bisa menjadi penyebab prostat usia muda dengan memicu masuknya DHT pada inti sel prostat sehingga bisa menyebabkan inskripsi pada RNA. Hal ini pun bisa mempengaruhi pembentukan protein sehingga sel prostat akan bertambah banyak. Meskipun begitu penyebab prostat usia muda ini secara pasti belum benar-benar diketahi. Akan tetapi, penyebab prostat usia muda seperti pembesaran prostat jinak ini bisa diakibatkan perubahan kadar hormon seksual akibat dari proses Prostat Usia Muda yang PeradanganKanker Prostat. Sumber prostat atau bisa disebut pula dengan istilah prostatis. Kondisi ini merupakan peradangan ataupun pembengkakan pada kelenjar prostat. Penyebab prostat usia muda yang peradangan lebih rentan dialami pria berusia 30 hingga 50 tahun. Penyebab prostat usia muda satu ini adalah infeksi bakteri pada saluran kemih ataupun dari penyakit seksual menular lainnya. Bakteri yang bisa menjadi penyebab prostat usia muda yang peradangan adalah escherichia coli, klebsiella, entrobakteri, streptokokkus, psuedomonas serta stafilokokkus. Penyebab prostat usia muda satu ini patut diwaspadai. Hal ini karena bahaya dari peradangan prostat cukup fatal dan bisa mengakibatkan sakit yang cukup menyiksa bagi si penderita. Ketika mengalami, penderita harus segera melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis karena kehidupan seksual bagi pasangan suami istri bisa Prostat Usia Muda yang KankerPenyakit prostat usia muda yang perlu diwaspadai ialah kanker prostat. Penyebab prostat usia muda yang kanker adalah akibat dari perubahan DNA ataupun pertumbuhan sel secara abnormal yang ada pada kelenjar prostat. Beberapa faktor pun bisa meningkatkan resiko penyebab prostat usia muda ini, seperti faktor usia, riwayat keluarga dan juga faktor obesitas atau kesehatan. Bahaya dari kanker prostat terjadi bila sel-sel kanker menyebar ke luar organ prostat. Tentu saja ini akan berdampak pada kesehatan organ lain dan cukup berbahaya. Sama seperti kanker lain, apabila bisa terdeteksi memiliki kanker prostat sejak dini, maka penyakit ini bisa disembuhkan. Meski biasanya penyakit kanker prostat akan menyerang pria yang berusia diatas 45 tahun, laki-laki yang masih muda patut mewaspadainya juga. Penyebab prostat usia muda yang kanker rentan terjadi karena riwayat keluarga atau Makanan yang dikonsumsi sehari-hari Faktor penyebab prostat usia muda lainnya adalah makanan. Mengonsumsi makanan dengan kalsium tinggi terlalu sering dapat meningkatkan risiko terkena kanker prostat. Selain itu, sering mengonsumsi jenis makanan seperti daging merah atau produk susu tinggi lemak dapat pula menjadi penyebab prostat usia muda. 2. Lokasi dan ras Kasus kanker prostat ini banyak ditemui dan banyak menimpa orang-orang di belahan Amerika Utara, Eropa Barat Laut, Australia dan Kepulauan Karibia. Jadi, faktor penyebab prostat usia muda ini juga dipengaruhi oleh lokasi dan ras seseorang. 3. Riwayat kesehatan keluarga dan perubahan gen Jika ada keluarga laki-laki yang menderita kanker prostat atau wanita yang menderita kanker payudara, risiko untuk terkena kanker prostat akan meningkat. Sedangkan perubahan gen yang diwariskan dapat juga meningkatkan risiko tersebut. 4. Kelebihan berat badan meningkatkan risiko seorang laki-laki terkena kanker prostat 5. Paparan bahan kimiawi dan merokok 6. Penyakit menular seksual, seperti gonorea atau klamidia bisa meningkatkan risiko terkenan kanker prostat 7. Bagi pria yang menjalani prosedur vasektomi memiliki risiko kanker prostat lebih tinggi* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Oleh Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi - Sistem hormon pada tubuh manusia memiliki peran yang sangat penting, maka menjaga agar produksi hormon tetap ideal menjadi suatu keharusan. Gangguan pada sistem hormon bisa berujung pada sejumlah kondisi. Berikut ini adalah beberapa contoh penyakit sistem hormon yang perlu diwaspadai Insufisiensi Adrenal Sindrom Adrenogenital Penyakit Cushing Acromegaly Gangguan hormon pertumbuhan Hipertiroidisme Hipotiroidisme Hipopituitarisme Diabetes Baca juga Hormon-Hormon yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Berikut penjelasannya Insufisiensi Adrenal Insufisiensi Adrenal adalah kondisi di mana kelenjar adrenal tidak mampu memproduksi hormon dalam jumlah yang ideal. Pada konteks ini, jumlah hormon yang diproduksi kurang dari yang seharusnya. Salah satu hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal adalah hormon kortisol. Hormon kortisol merupakan hormon yang bertanggung jawab dalam mengendalikan stres. Kekurangan hormon kortisol dapat berdampak pada ketidakmampuan tubuh dalam mengelola stres sehingga kondisi ini perlu untuk diatasi. Sindrom Adrenogenital Kelainan di mana terjadi kekurangan produksi glukokortikoid yang biasanya akibat kekurangan enzim pembentuk glukokortikoid pada kelenjar adrenal. Baca juga Ciri Khas Enzim sebagai Katalis Biokimia Akibatnya kadar ACTH meningkat dan zona retikularis dirangsang untuk mensekresi androgen. Hal tersebut menyebabkan timbulnya tanda-tanda kelainan sekunder pria pada seorang wanita yang disebut virilisme.
Jakarta Penyebab varises perlu kamu ketahui, karena penyakit ini membuat kamu sangat tidak nyaman. Varises terjadi ketika pembuluh darah vena seseorang membengkak dan membesar. Pada beberapa orang, hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan. 12 Penyebab Varises dari Kebiasaan Sehari-Hari, Bisa Dicegah Eksim adalah Peradangan pada Kulit Berupa Ruam Merah, Ketahui Penyebabnya Penyebab Muntah Darah, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahannya Varises juga memberi efek tampilan kulit yang menonjol dan berwarna biru. Penyakit ini sering dialami oleh orang dewasa atau lansia. Namun, tak menutup kemungkinan varises juga dialami oleh remaja atau anak. Penyebab varises dipengaruhi oleh kebiasaan sehari-hari seseorang. Penyakit ini sering muncul di kaki, mulai dari paha sampai pergelangan. Saat mengalami varises, kamu biasanya akan mengalam rasa gatal, bengkak, dan terkadang nyeri pada kaki. Untuk mengatasi terjadinya komplikasi, kamu tentu harus segera melakukan tindakan yang tepat. Cara mengatasi varises dapat dilakukan menggunakan bahan alami dan penerapan pola hidup sehat. Berikut rangkum dari berbagai sumber, Kamis 18/11/2021 tentang penyebab kaki kerap kali disepelekan oleh masyarakat, yang ternyata mempunyai beberapa manfaat bagi Penyakit Varises Credit varises terjadi ketika vena tidak berfungsi dengan baik. Arteri membawa darah dari jantung ke seluruh jaringan, dan vena mengembalikan darah dari seluruh tubuh ke jantung, sehingga darah dapat disirkulasi ulang. Vena memiliki katup satu arah yang mencegah darah mengalir berbalik. Jika katup ini tidak berfungsi semestinya, darah mulai terkumpul di pembuluh darah alih-alih terus menuju jantung. Akhirnya pembuluh darah mulai membesar dan membengkak dan membentuk varises. Vena yang terjauh dari jantung paling sering mengalami varises, seperti di kaki. Ini karena gravitasi membuat darah lebih sulit mengalir kembali ke jantung. Selain itu, setiap kondisi yang memberi tekanan pada perut berpotensi menjadi penyebab varises; misalnya, kehamilan, sembelit dan, dalam kasus yang jarang terjadi, tumor. Faktor penyebab varises - Usia. Usia merupakan salah satu faktor penyebab varises. Ini karena vena melemah dengan bertambahnya usia. Selain itu, kebiasaan tertentu dapat memperburuk kondisi varises. - Obesitas. Lemak tubuh yang berlebih juga merupakan faktor utama dalam mengembangkan varises. Obesitas memberi tekanan ekstra pada vena tungkai dan katupnya. Ini membuat tubuh lebih sulit untuk memompa darah melawan gravitasi kembali ke jantung. - Kehamilan. Wanita jauh lebih mungkin untuk mengembangkan varises karena selama kehamilan, wanita hamil memiliki lebih banyak darah di tubuh mereka. Ini memberi tekanan ekstra pada sistem peredaran darah. Selain itu, perubahan kadar hormon dapat menyebabkan relaksasi dinding pembuluh darah. Kedua faktor ini meningkatkan risiko penyebab varises. Saat janin dalam rahim tumbuh, ada lebih banyak tekanan pada vena di daerah panggul ibu. Pada sebagian besar kasus, varises hilang setelah kehamilan Penyebab Varises karena Kebiasaan Sehari-hari- Berdiri terlalu lama. Berdiri untuk waktu yang lama adalah kebiasaan umum penyebab varises. Berdiri dalam satu posisi untuk waktu yang lama membuat darah lebih sulit berjalan di pembuluh darah kaki melawan gravitasi. Ini menyebabkan tekanan pada pembuluh darah meningkat dan dapat menyebabkan darah menggenang di sekitar pergelangan kaki. - Duduk terlalu lama. Tak cuma berdiri terlalu lama, duduk terlalu lama juga bisa memberi efek yang sama. Biasanya, otot-otot kaki berfungsi sebagai pompa untuk mengarahkan darah vena ke jantung. Ketika duduk terlalu lama, gravitasi dapat menyebabkan darah menggenang di kaki. Tanpa bantuan kontraksi otot untuk memompa darah kembali ke atas, varises dapat terbentuk. - Menyilangkan kaki. Meski menyilangkan kaki tidak langsung menyebabkan varises, kebiasaan ini bisa memicu varises dan membuatnya bertambah buruk. Ini terjadi karena adanya tekanan posisi yang bisa diletakkan pada kaki dan pinggul. Jika seseorang memiliki pembuluh darah yang lemah secara genetik, maka kebiasaan menyilangkan kaki selama beberapa tahun akan memicu pembentukan varises. Ini karena otot kaki yang lemah tak bisa mengalirkan darah ke jantung dengan efektif. - Lari berlebihan. Meski olahraga baik untuk pencegahan varises, melakukannya berlebihan justru akan berdampak sebaliknya. Penting untuk mengetahui bahwa beberapa bentuk latihan seperti lari dapat menyebabkan varises dari waktu ke waktu. Latihan ini menyebabkan cedera berulang pada katup vena di kaki, menyebabkannya bocor, dan seiring waktu menyebabkan varises berkembang. - Menggunakan sepatu hak tinggi. Ketika berjalan, otot betis bertindak seperti pompa untuk mengalirkan darah secara aktif di pembuluh darah. Dengan sepatu hak tinggi, betis tak dapat memompa aliran darah secara efektif. Ini mengakibatkan pembuluh darah membesar dan menjadi penyebab Penyebab Varises karena Kebiasaan Sehari-hariIlustrasi Kebiasaan Merokok Credit Mengabaikan kesehatan otot kaki. Ketika otot kaki kehilangan massanya, celah di otot terbuka dan memungkinkan pembuluh darah melebar dan varises mulai muncul. Kondisi ini biasa dialami atlet setelah cedera yang menyebabkan mereka mengurangi porsi olahraganya. Kondisi ini juga bisa dialami bagi orang yang malas berolahraga atau terlalu malas untuk melemaskan otot. Untuk mencegah kondisi ini, disarankan untuk berolahraga yang cukup. Olahraga yang paling bermanfaat untuk mencegah varises adalah berjalan. Yoga juga merupakan pilihan yang baik. - Makan makanan asin. Kandungan garam di dalam tubuh yang berlebihan dapat menjadi faktor penyebab varises. Makan makanan asin menyebabkan retensi air dan meningkatkan tekanan pada pembuluh darah. Hal ini menyebabkan peningkatan volume darah dalam tubuh, yang mengarah pada peningkatan tekanan di vena. Peningkatan tekanan ini dapat menyebabkan pembengkakan dan retensi air di kaki. Tekanan air pada kaki memberi tekanan tambahan pada katup kecil di dalam pembuluh darah yang menjaga darah memompa dalam satu arah. - Merokok. Nikotin dalam produk tembakau mengeraskan arteri dan mempersempitnya. Ketika arteri sempit dan mengeras, gumpalan darah dapat lebih mudah terbentuk. Bahan kimia dan racun tambahan yang ada di sebagian besar produk tembakau bisa mengentalkan darah dan mengurangi oksigen dalam darah. - Kebiasaan mencukur bulu kaki yang salah. Mencukur sembarangan atau terburu-buru dapat menyebabkan timbulnya varises. Kondisi ini bisa lebih berisiko jika memiliki kebiasaan mencabuti bulu kaki. Luka yang ada di kaki akan mengganggu sirkulasi darah di daerah kaki dan akan memberikan banyak tekanan pada pembuluh darah untuk mengatasi masalah tersebut. Mencukur bulu kaki secara berlawanan arah juga bisa menjadi salah satu penyebab varises. - Tidak pernah memijat kaki. Sirkulasi darah yang lancar dapat mencegah timbulnya varises. Sebuah pijatan dapat membantu meningkatkan dan melancarkan sirkulasi darah. Sebaliknya, mengabaikan aktivitas ini akan menyebabkan pembuluh darah jadi malas dan kaku, dan memicu penumpukkan darah di pembuluh Mengatasi VarisesIlustrasi Olahraga Credit Cara mengatasi varises yang pertama adalah dengan berolahraga. Olahraga teratur mendorong sirkulasi darah yang lebih baik di kaki. Ini membantu mendorong darah yang terkumpul di pembuluh darah. Latihan dengan porsi ringan membantu membuat otot betis bekerja tanpa ketegangan yang berlebihan. Latihan yang efektif untuk meringankan varises meliputi renang, berjalan, bersepeda, atau yoga. Jalani Pola Makan Sehat Menjalankan pola makan sehat juga bisa dilakukan sebagai cara mengatasi varises. Apalagi, orang yang kelebihan berat badan lebih mungkin mengalami varises. Oleh karena itu, mengurangi kelebihan berat badan dapat mengurangi tekanan pada vena dan mengurangi pembengkakan dan ketidaknyamanan. Makanan tinggi kalium dapat membantu mengurangi retensi air. Makanan yang tinggi kalium meliputi kacang almond, lentil dan kacang putih, kentang, sayuran berdaun, beberapa ikan seperti salmon dan tuna. Selain itu, kamu harus menghindari makanan yang asin atau kaya natrium karena dapat menyebabkan tubuh menahan air yang dapat memicu varises. Menambahkan makanan yang mengandung flavonoid juga dapat membantu seseorang mengecilkan varisesnya. Makanan yang mengandung flavonoid meliputi sayuran, termasuk bawang, paprika, bayam, dan brokoli, buah jeruk, anggur, ceri, apel, blueberry, dan biji cokelat. Terus Bergerak Cara mengatasi varises selanjutnya adalah menghindari duduk atau berdiri untuk waktu yang lama. Jika seseorang harus duduk dalam waktu lama untuk bekerja, mereka harus berusaha untuk bangkit dan bergerak atau mengubah posisi agar darah mengalir dengan lancar. Hindari duduk dengan menyilangkan kaki, karena ini dapat lebih membatasi aliran darah ke kaki dan kaki, yang dapat menambah masalah sirkulasi. Gunakan Pakaian Longgar Menggunakan pakaian longgar juga bisa diterapkan sebagai cara mengatasi varises. Mengenakan pakaian ketat bisa membatasi aliran darah. Seseorang mungkin menemukan bahwa sirkulasi mereka ditingkatkan dengan mengenakan pakaian longgar yang tidak membatasi suplai darah ke tubuh bagian bawah. Mengenakan sepatu datar bukan sepatu hak tinggi juga dapat mengurangi varises di kaki. Mengangkat Kaki Terapi mengangkat kaki dapat mengurangi tekanan di pembuluh darah kaki dan gravitasi akan membantu darah mengalir dengan lancar kembali ke jantung. Tempatkan kaki tetap tinggi, idealnya setinggi jantung atau di atasnya akan membantu meningkatkan sirkulasi. Pijat Memijat bagian yang sakit dengan lembut dapat membantu menjaga darah mengalir melalui pembuluh darah. Seseorang dapat menggunakan minyak pijat lembut atau pelembab untuk efek optimal. Sangat penting untuk menghindari menekan langsung ke pembuluh darah, karena hal ini dapat merusak jaringan yang rapuh.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
kelainan penyakit sistem hormon dan penyebabnya yang paling benar adalah